Tema,Topik, dan Judul



Pengertian Topik

Topik (bahasa Yunani : topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan.  Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum, sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

Cara Membatasi Topik

Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan mempergunakan cara sebagai berikut :
1.    Tetapkanlah topik yang akan digarap dalam kedudukan sentral.
2.    Mengajukan pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat dirinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah rincian itu sekitar lingkaran topik pertama tadi.
3.    Tetapkanlah dari rincian tadi mana yang akan dipilih.
4.    Mengajukan pertanyaan apakah sektor tadi masih dapat dirinci lebih lanjut atau tidak.

Ciri-ciri topik

1.    Topik harus menarik perhatian si pembaca, sehingga mampu menimbulkan rasa keingintahuan pembaca.
2.    Mencakup keseluruhan isi cerita.

Sumber Topik

Tak jarang seorang penulis bingung saat menentukan apa yang hendak ia tulis, rasanya semua menarik dan banyak yang sudah ditulis orang sebenarnya banyak hal yang dapat dijadikan topik tulisan. Untuk membantu menentukan topik, seperti yang disampaikan Wayne N. Thompson dalam Rakhmat (1999:20), seorang penulis daat menemukan sumber topik dengan cara sebagai berikut.

1.    Pengalaman Pribadi
a.    Perjalanan
b.    Tempat yang pernah dikunjungi
c.    Kelompok Anda
d.    Wawancara dengan tokoh
e.    Kejadian luar biasa
f.     Peristiwa lucu

2.    Hobi dan Keterampilan
a.    Cara melakukan sesuatu
b.    Cara kerja sesuatu

3.    Pengalaman Pekerjaan atau Profesi
a.    Pekerjaan tambahan
b.    Profesi keluarga

4.    Pelajaran Sekolah/Kuliah
a.    Hasil-hasil penelitian
b.    Hal-hal yang perlu diteliti lebih lanjut

5.    Pendapat pribadi
a.    Kritik terhadap buku, film, puisi, pidato, iklan, siaran radio /televisi
b.    Hasil pengamatan pribadi

6.    PeristiwaHangat dan Pembicaraan publik
a.    Berita halaman muka surat kabar
b.     Topik tajuk rencana
c.    Artikel
d.    Materi kuliah
e.    Penemuan mutakhir

7.    Masalah Abadi
a.    Agama
b.    Pendidikan
c.    Sosial dan masyarakat
d.    Problem pribadi

8.    Kilasan Biografi
a.    Orang-orang terkenal
b.    Orang-orang berjasa

9.    Kejadian khusus
a.    Perayaan atau peringatan
b.    Peristiwa yang eratkaitannya dengan perayaan

10. Minat Khalayak
a.    Pekerjaan
b.    Hobi
c.    Rumah tangga
d.    Pengembangan diri
e.    Kesehatan dan penampilan
f.     Tambahan ilmu
g.    Minat khusus

Pembatasan Topik

Topik adalah segala yang ingin dibahas. Ini berarti, penulis sudah memilih apa yang akan menjadi pokok pembicaraan dalam tulisan tersebut. Menurut Sabarti Akhadiah (1994: 211), ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam memilih topik:
1. ada manfaatnya untuk perkembangan ilmu atau profesi
2. cukup menarik untuk dibahas
3. dikenal dengan baik
4. bahannya mudah diperoleh
5. tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

Keraf (1979: 113) merumuskan kiat pembatasan topik adalah dengan langkah sebagai berikut: Pertama, tetapkan topik yang ingin dibahas dalam suatu kedudukan sentral. Kedua, ajukanlah pertanyaan, apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut atau tidak. Bila dapat, tempatkanlah perincian itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi. Ketiga, tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih. Keempat, ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut atau tidak. Demikian dilakukan berulang sampai diperoleh topik yang sangat khusus.


Pengertian Tema

Tema bisa diartikan dar dua sudut pandang, yaitu tema yang dilihat setelah karya selesai dibaca dan tema yang ada sebelum karya dibuat. Pengertian tema yang dilihat setelah karya selesai dibaca merupakan sebuah amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis. Lain halnya dengan pengertian tema yang ada sebelum karya dibuat. Tema yang dimaksud adalah suatu perumusan dari topik yang dibuat menjadi sebuah landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai.

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan.

Perhatikan contoh dibawah ini.

Topik           : Belajar mengemukakan pendapat secara efektif.
Tujuan          :Menjelaskan dan memahami bagaimana cara mengeluarkan pendapat secara lisan,tertulis, logis, dan sistematis dalam bahasa yang baik secara efektif dan efisien.

Perumusan tema hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :
1.    Kejelasan,tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas,tidak berbelit-belit.
2.    Kesatuan tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan sentral.Sentralisasi gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak digarap penulis.
3.    Keaslian (originalitas), hal ini penting untuk menciptakan kesegaran dan daya tarik karangan.

Ciri-ciri tema:

1.    Dalam novel dan cerpen, tema biasanya dapat dilihat melalui persoalan yang dikemukakan.
2.    Tema juga dapat dilihat melalui cara-cara watak itu bertentangan satu sama lain, bagaimana cerita diselesaikan.
3.    Tema dapat dikesan melalui peristiwa, kisah, suasana dan unsur lain seperti nilai kemanusiaan yang terdapat dalam cerita, plot cerita, perwatakan watak-watak dalam sebuah cerita.

Syarat Tema yang Baik

1.  Tema menarik perhatian penulis.
Tema yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus- menerus mencari data untuk memecahakan masalah-masalah yang dihadapi, penulis akan didorong terus-menerus agar dapat menyelesaikan karya tulis itu sebaik-baiknya.

2.    Tema dikenal/diketahui dengan baik.
Maksudnya bahwa sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiah diketahui oleh penulis. Berdasarkan prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya mengenai masalah itu bertambah dalam. Dalam keadaan demikian, disertai pengetahuan teknis ilmiah dan teori ilmiah yang dikuasainya sebagai latar belakang masalah tadi, maka ia sanggup menguraikan tema itu sebaik-baiknya.

3.    Bahan-bahannya dapat diperoleh.
Sebuh tema yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar kita atau tidak. Bila cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat memperolehnya kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

4.    Tema dibatasi ruang lingkupnya.
Tema yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuannya untuk menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruang lingkupnya.

Pengertian Judul

Judul adalah nama yang dipakai untuk buku, bab dalam buku, kepala berita, dan lain-lain, identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah(lokasi). Dalam artikel judul sering disebut juga kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul sebagai lukisan suatu artikel atau juga disebut miniature isi bahasan.
Judul dapat dikatakan sebagai jabaran topik atau tema. Karena itu, judul harus mampu mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang dari intinya.
Samakah judul dengan topik? Jawabannya tentu saja tidak. Topik ialah pokok pembicaraan, sedangkan judul adalah nama, merek, atau label karangan. Topik bersifat implisit, sedangkat judul bersifat eksplisit. Karena sifat topik, dan judul seperti itu, biasanya penulis menentukan topik yang ingin dibahasnya sebelum menulis, sedangkan pembaca menemukan judul sebelum membaca. Sebaliknya, penulis menentukan judul ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topik tulisan setelah membaca.
Dengan demikian, judul dan topik tidak sama. Dalam karangan fiksi –misalnya- topik tidak dengan sendirinya menjadi judul. Misalnya roman yang berjudul “Siti Nurbaya” bertopik dalam “Kawin Paksa”. Dalam karya ilmiah, biasanya topik bisa serta-merta menjadi judul. Berdasarkan uraian ini, maka topik yang sudah sangat spesifik di atas dapat langsung dijadikan judul.

Ciri-ciri judul:

1.    Relevan dengan tema cerita tersebut, atau ada keterkaitan dengan beberapa bagian penting dari tema tersebut.
2.    Biasanya judul harus provokatif dengan menarik si pembaca dan menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi  cerita tersebut.
3.    Judul terdiri dari lima kata dan diusahakan tidak boleh lebih.
4.    Judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi berbentuk kata yang singkat.
5.    Judul harus mencerminkan topic atau tema, tidak boleh menyimpang.



Contoh kasus

Topik :
Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas

Judul :
(dapat disesuaikan dengan selera penulis)
1. Macet lagi, Macet lagi... Pusing!
2. Lalu-lintas Macet, Penyakit Modernisasi
3. Kemacetan Lalu-lintas dapat Memicu Stress.

Tema :
Upaya mengatasi kemacetan lalu-lintas bukanlah semata-mata tanggung jawab aparat kepolisian, melainkan juga menjadi tanggung jawab seluruh warga masyarakat pemakai jalan. Permasalahan lalu-lintas tidak mungkin dapat dipecahkan tanpa bantuan semua pihak yang terkait. Dalam hal ini yang paling diperlukan adalah adanya kesadaran berlalu-lintas secara baik, teratur, sopan, dan bertanggung jawab, sebab keteraturan berlalu lintas adalah cermin kepribadian bangsa.


Seperti dalam topik, tema juga perlu pembatasan dalam penulisannya agar penulis tidak melantur atau melenceng dari pokok bahasan yang utama. Dengan begitu penulis akan lebih mudah membuat suatu karangan yang efektif.

Kesimpulan yang saya ambil dari penjabaran diatas adalah tidak mudah dalam menentukan topik,tema, dan judul untuk menulis suatu karangan. Dan untuk membuat karangan yang baik kita harus sangat memperhatikan bagaimana kita memiliki topik yang menarik agar mudah diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Topik adalah bagian paling sempit dari sebuah karangan, yang merupakan suatu pokok atau ide dalam pembuatan sebuah karya. Selanjutnya judul, judul adalah pengembangan dari sebuah topik, judul inilah yang menjadi daya tarik untuk penikmat karya, jika anda salah memilih dan menentukan judul sudah pasti karya anda akan sulit diterima. Dan yang terakhir tema, tema merupakan penjabaran dari topik dan judul, cangkupannya paling luas dan bisa dijadikan sebagai amanat atau pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.

Demikian artikel singkat ini saya buat, semoga menjadi manfaat.
Referensi :
http://yukfuk.wordpress.com/2010/04/22/topik-tema-judul
http://nurachman.blogspot.com/2012/11/mengenal-arti-dari-topik.html
http://swestimahardini.wordpress.com
http://sharingmahasiswa.blogspot.com/2013/02/pokok-pembahasan-apa-pengertian-topik.html
http://www.sigodangpos.com/2011/09/memahami-topik-dan-judul.html
·         

ALINEA



Pengertian Alinea


Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.

Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.


Tujuan pembentukan alinea


1.    Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema.

2.    Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal.



Unsur-unsur alinea


Alinea memiliki beberapa unsur,yaitu :


1.    Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat)

Transisi adalah mata rantai penghubung antar alinea. Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea baru bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya. Oleh karena itu, beberapa orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi dan kesatuan antar bab, antar subbab, dan antar alinea dalam suatu karangan.

Transisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut. Transisi tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat juga dalam kalimat, antar alinea,antar subbab, antar bab. Bila transisi terdapat antar subbab, transisi berfungsi menghubungkn ide pokok dalam subbab tersebut. Bila transisi terdapat pada antarbab, transisi berfungsi sebagai jembatan penghubung ide pokok dalam bab yang berdekatan tersebut. Ada dua cara untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama, secara implicit. Kedua, secara eksplisit. Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi tertentu. Walaupun demikian, hubungan antaralinea masih dapat dirasakan. Hubungan eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :

·         kata,termasuk di dalamnya kelompok kata;

·         kalimat.


2.    Topik/ tema/ gagasan utama/ gagasan inti/ pokok pikiran

Tema merupakan persoalan utama yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan karangan itu sendiri.

Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.

Panjang tema tergantung dari berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama. Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat. Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara kalimat topic dan alinea. Kalimat topic merupakan tema dari alinea itu, sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topic atau tema alinea tersebut.


3.    Kalimat utama atau pikiran utama

Menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.


4.    Kalimat penjelas

Gagasan yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut kalimat penjelas.


Unsur-unsur alinea juga dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:


1.    Gagasan Utama

Gagasan yang menjadi dasar pengembangan paragraf. Gagasan utama berada pada kalimat topik (kalimat utama). Kalimat utama inilah yang menjadi tumpuan pengembangan paragraf. Suatu kalimat dikatakan sebagai kalimat utama apabila pernyataan di dalamnya merupakan rangkuman ataupun gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan lain dalam paragraf itu.

Ciri-ciri kalimat yang berisi gagasan utama ditandai antara lain dengan kata kunci seperti sebagai kesimpulan ... ; yang penting ... ; jadi, ... ; dengan demikian, ... ; intinya ... ; pada dasarnya ... ; dll.


2.    Gagasan Penjelas

Gagasan yang perannya menjelaskan gagasan utama. Ciri-ciri kalimat penjelas umumnya berisikan:

·         Contoh-contoh

·         Peristiwa ilustratif

·         Uraian-uraian kecil

·         Kutipan-kutipan

·         Gambaran yang bersifat parsial (menyeluruh)


Ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas


Kalimat Utama/Pokok


Biasanya diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat pokok yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.


·         Contoh paragraf deduktif

PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

·         Contoh paragraf induktif

Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.


Kalimat Penjelas


Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.


Macam-macam alinea


Menurut fungsinya :


·          1. Alinea pembuka

a.    membuka suatu karangan

b.    menarik minat dan perhatian pembaca

c.    menyiapkan pikiranpembaca


·          2. Alinea penghubung

    Semua alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.


·           3. Alinea penutup

a.    mengakhiri karangan/bagian karangan

b.    mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul mengakhiri uraian

c.    menimbulkan banyak kesan


Menurut posisi kalimat topik


·           1. Alinea Deduktif

Bila kalimat pokok ditempat pada bagian awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan alinea (urutan umum-khusus).


·           2. Alinea Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah dia

·            3. Alinea Deduktif-Induktif

Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegasakan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.


·            4. Alinea Penuh Kalimat Topik

Semua kalimatnya penting. Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.

Contoh paragraf penuh kalimat topik :

" Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."


Berdasarkan isinya


·         1. Alinea persuatif


Isi alinea ini mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.

Contoh:

Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang terbesar ialah padi.

Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara agragris harus meng impor beras.

Hal ini tidak lepas dari kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.


·            2. Alinea argumentatif


Isi alinea ini membahas satu masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung. Paragraf argumentasi mempunyai dua pola pengembangan, yaitu sebagai berikut:


1.    Sebab ke Akibat, yaitu jenis pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.


2.    Akibat ke Sebab, merupakan kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.


Contoh Paragraf Argumentasi Sebab Akibat


“Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun 2010 tersebut.”


Contoh Paragraf Argumentasi Akibat Sebab


“Kerusakan lingkungan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-berita tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.”


·            3. Alinea naratif

Isi alinea ini menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam bentuk cerita.

Contoh:

“Tepat ketika tanggal 10 Maret, sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret. Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis. Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa, kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku kan kembali esok.”

·           4. Alinea deskriptif


Isi alinea ini melukiskan atau menggambarkan sesesuatu dengan bahasa.

Contoh:

“Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan, hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air, berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik, kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.”


·           5. Alinea ekspositoris


Isi alinea ini memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.

Contoh:

“Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.”




Pengembangan Alinea


Metode-metode pengembangan paragraf sesuai dengan dasar pembentuk alenia.


1.    Klimaks dan Anti-Klimaks


Perkembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.

Variasi dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.


2.    Sudut Pandang


Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis terhadap subjek yang sedang digarapnya.


3.    Perbandingan dan Pertentangan


Yang dimaksud dengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.


4.    Analogi


Bila perbandingan dan pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.


5.    Proses


Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh. Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis. Ketiga, sesudah melakukan pembagian, harus dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose situ dengan jelas.


6.    Sebab – Akibat


Pengembangan alenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perincian.


7.    Umum – Khusus


Cara umum-khusus dan khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya bersifat induktif.


8.    Klasifikasi


Yang dimaksud dengan klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:

·           Mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok.

·           Memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain.


9.    Definisi


Yang dimaksud dengan definisi dalam pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.


Referensi :
 •    http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/24/paragrafalinea/
•    http://fauzanmuhammad90.blogspot.com/2010/10/pembuatan-aliniaparagraf.html
•    http://ilmu-fakta.blogspot.com/2012/03/paragraf.html
•    http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/kalimat-pokok-dan-kalimat-penjelas/
•    http://smktehnikcomunity.blogspot.com/2013/03/contoh-paragraf-narasideskripsi.html
•    http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html

    logo gunadarma