Pengertian
Kalimat
yaitu rangkaian kata yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, atau perasaan.
Kalimat merupakan satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh,
baik dengan cara lisan maupun tulisan. Pada kalimat sekurang kurangnya harus
memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki subjek dan predikat
maka bukan disebut kalimat tetapi disebut frasa. Dalam wujud lisan kalimat
diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan
tanda seru (!).
Unsur-unsur kalimat
Dalam
menuliskan kalimat dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar maka kita harus
ketahui unsur-unsur yang biasanya dipakai dalam sebuah kalimat. Dalam bahasa
Indonesia digunakan aturan SPO atau SPOK (Subjek, Predikat, Objek atau Subjek,
Predikat, Objek, Keterangan).
Berikut ini adalah
penjelasan dari setiap unsur :
1. Subyek (S)
·
Disebut
juga pokok kalimat, karena merupakan unsur inti suatu kalimat.
·
Umumnya
berupa kata benda (KB) atau kata lain yang dibendakan.
·
Merupakan
jawaban dari pertanyaan “Siapa” atau “Apa”.
·
Contoh
:
Krisdayanti
adalah seorang aktor dan penyanyi.
Jackie Chan
adalah aktor favoritku.
Baju itu
dibeli oleh orang tua Dinda.
2. Predikat (P)
·
Unsur
inti pada kalimat yang berfungsi menjelaskan subyek.
·
Biasanya
berupa kata kerja (KK) atau kata sifat (KS).
·
Merupakan
jawaban dari pertanyaan “Mengapa” dan “Bagaimana”.
·
Contoh
:
Ebby
menyanyi dengan merdu.
Ibu mencuci
baju.
Ayah
membaca koran.
3. Objek (O)
·
Keterangan
predikat yang memiliki hubungan erat dengan predikat.
·
Biasanya
terletak di belakang predikat.
·
Dalam
kalimat pasif, objek akan menempati posisi subyek.
·
Ada dua macam objek, yaitu :
·
Objek
Penderita : kata benda atau yang
dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung
dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subyek
Makna objek
penderita :
1. Penderita
Contoh
: Kyuhyun mencoret-coret tembok.
2. Penerima
Contoh
: Eunhyuk memakai baju Heechul.
3. Tempat
Contoh :
Super Junior datang ke Indonesia.
4. Alat
Contoh :
Kangin melempar bola ke Shindong.
5. Hasil
Contoh
: Donghae mengerjakan tugas Bahasa
Indonesia.
·
Objek
Penyerta : objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.
Makna objek
penyerta :
1. Penderita
Contoh
: Sungmin memberikan Sungjin komputer
baru.
2. Hasil
Contoh
: Ryeowook membelikan orangtuanya rumah.
4. Keterangan (K)
·
Hubungannya
dengan predikat renggang.
·
Posisinya
dapat di awal, tengah, ataupun akhir kalimat.
·
Terdiri
dari beberapa jenis :
-
Keterangan
Tempat
Hangeng
akan konser di Singapore.
-
Keterangan
Alat
Dalam drama
itu, Kyuhyun memukul Shindong dengan panci.
-
Keterangan
Waktu
Shinee akan
kembali ke Korea pukul 11 malam.
-
Keterangan
Tujuan
Kita harus rajin berolahraga agar sehat.
-
Keterangan
Cara
Mereka
memperhatikan koreo dengan seksama.
-
Keterangan
Penyerta
Eunhyuk
pergi bersama Donghae.
-
Keterangan
Similati
Yesung
memberikan arahan kepada pemain sebagai pelatih.
-
Keterangan
Sebab
Dia sangat
sukses sekarang karena giat bekerja.
5. Pelengkap (Pel.)
·
Terletak
di belakang predikat.
Perbedaannya
terletak pada kalimat pasif. Pelengkap tidak menjadi subyek dalam kalimat
pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang
menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
·
Contoh
:
-
Kibum
memberikanku novel bagus.
-
Hangeng
menghadiahkan orangtuanya restoran baru.
-
Mahkota
itu bertahtakan mutiara.
Pola Dasar Kalimat Bahasa Indonesia
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya
dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan
perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola
kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar
tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan
pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya,
dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi
informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu
dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun
keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat
dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
1.
Kalimat
Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja,
kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya :
·
Mereka
/ sedang berenang
S P (kata kerja)
·
Ayahnya
/ guru SMA
S P (kata benda)
·
Gambar
itu / bagus
S P (kata sifat)
·
Peserta
penataran ini / empat puluh orang
S P (kata
bilangan)
2.
Kalimat
Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat
berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
·
Mereka
/ sedang menyusun / karangan ilmiah
S P O
3.
Kalimat
Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina
atau adjektiva. Misalnya:
·
Anaknya
/ beternak / ayam
S P Pel.
4.
Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
·
Dia
/ mengirimi / saya / surat
S
P O
Pel.
5.
Kalimat
Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh
predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba
intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·
Mereka
/ berasal / dari Surabaya
S P K
6.
Kalimat
Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa
nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa
nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·
Kami
/ memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K
7.
Kalimat
Dasar Berpola S P Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa
nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pelengkap berupa
nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya :
·
Ungu
/ bermain / musik / di atas panggung.
S
P Pel. K
8.
Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel. K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur
subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau
frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan
berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
·
Dia
/ mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan.
S P O Pel. K
Referensi :
· Alwasilah, A.C. (2002) Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang
dan Melakukan Penelitian
Kualitatif. Bandung: Dunia Pustaka Jaya
·
Santoso,Azis.(2008)
Penelitian Pola Kalimat Bahasa
Indonesia.www.google.com
·
http://jurnal-sastra.blogspot.com/2009/02/penelitian-variasi-pola-kalimat-bahasa.html
·
http://organisasi.org/pengertian_kalimat_dan_unsur_kalimat
·
http://sitompulke17.wordpress.com/2009/11/03/struktur-kalimat-bahasa-indonesia/