Pengertian Budaya
Organisasi
Menurut
para ahli, budaya organisasi didefinisikan sebagai berikut:
1. Menurut
Schein (2009:27), budaya organisasi adalah pola asumsi bersama yang dipelajari
oleh suatu kelompok dalam memecahkan masalah melalui adaptasi eksternal dan
integrasi internal, yang telah bekerja cukup baik untuk dipertimbangkan
kebenarannya, oleh karena itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara
yang benar untuk melihat, berpikir, dan merasakan kaitannya dengan masalah-masalah
yang ada.
2. Menurut
Munandar (2006:262), budaya organisasi terdiri dari asumsiasumsi dasar yang
dipelajari baik sebagai hasil memecahkan masalah yang timbul dalam proses
penyesuaian dengan lingkungannya, maupun sebagai hasil memecahkan masalah yang
timbul dari dalam organisasi.
3. Menurut
Robbins (2003:525), budaya organisasi “A system of shared meaning held by
members that distinguishes the organization from other organization”. Budaya
organisasi merupakan suatu sistem dari makna atau arti bersama yang dianut para
anggotanya yang membedakan organisasi dari organisasi lainnya.
4. Menurut
Umar (2010:207), Budaya organisasi adalah suatu sistemnilai dan keyakinan
bersama yang diambil dari pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya yang
kemudian berinteraksi menjadi normanorma, dimana norma tersebut dipakai sebagai
pedoman cara berpikir dan bertindak dalam upaya mencapai tujuan bersama.
5. Menurut
Kotler (2005:77), budaya organisasi adalah pengalaman, cerita, keyakinan, dan
norma bersama yang menjadi ciri organisasi. Namun, bila memasuki perusahaan apa
saja, hal pertama yang anda hadapi adalah budaya cara mereka berpakaian, cara
mereka berinteraksi satu sama lain, dan juga cara mereka menyambut pelanggan.
Dengan
mendasarkan berbagai definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi
merupakan satu unsur terpenting dalam perusahaan yang hakikatnya mengarah pada
perilaku-perilaku yang dianggap tepat, mengikat dan memotivasi setiap individu
yang ada didalamnya.
Fungsi Budaya
Organisasi
Fungsi
budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya
organisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha (1997 : 21)
ada beberapa fungsi budaya, yaitu :
1. Sebagai
identitas dan citra suatu masyarakat
2. Sebagai
pengikat suatu masyarakat
3. Sebagai
sumber
4. Sebagai
kekuatan penggerak
5. Sebagai
kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6. Sebagai
pola perilaku
7. Sebagai
warisan
8. Sebagai
pengganti formalisasi
9. Sebagai
mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10. Sebagai
proses yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation
– state
Robbins (2003) menyatakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi di dalam
sebuah organisasi, yaitu:
- Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, yang artinya budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lain.
- Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
- Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan pribadi seseorang.
- Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
- Budaya berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Secara alami budaya sukar dipahami, tidak berwujud,
implisit dan dianggap biasa saja. Tetapi semua organisasi mengembangkan
seperangkat inti pengandaian, pemahaman, dan aturan implisit yang mengatur
perilaku sehari-hari dalam tempat kerja. Peran budaya dalam mempengaruhi perilaku
karyawan semakin penting bagi organisasi.
Dengan dilebarkannya rentang kendali, didatarkannya
struktur, diperkenalkannya tim-tim, dikuranginya formalisasi, dan
diberdayakannya karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh
suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua karyawan diarahkan kearah yang
sama. Pada akhirnya budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan
organisasi.
Tipologi budaya organisasi
Pengertian Tipologi merupakan suatu pengelompokan
bahasa berdasarkan ciri khas tata kata dan tata kalimatnya (Mallinson dan
Blake,1981:1-3).
Tipologi budaya organisasi bertujuan untuk menunjukkan
aneka budaya organisasi yang mungkin ada di realitas, Tipologi budaya
organisasi dapat diturunkan dari tipologi organisasi misalnya dengan membagi
tipe organisasi dengan membuat tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan
jenis keterlibatan individu di dalam organisasi.
Jenis kekuasaan dan keterlibatan individu dalam
organisasi dibagi menjadi :
1. Koersif
2. Remuneratif
3. Normatif
Tipologi budaya organisasi
1. Organisasi Koersif; adalah organisasi di mana para
anggota organisasi harus mematuhi apapun peraturan yang diberlakukan.
2. Organisasi Utilitarian; adalah organisasi di mana
para anggota diperlakukan secara adil dalam pekerjaan dan hasil sesuai dengan
standart atau ketentuan yang yang disepakati bersama oleh anggota organisasi
3. Organisasi Normatif; adalah organisasi di mana para
anggota organisasinya memberikan kontribusi tinggi pada komitmen karena
menganggap organisasi adalah sama dengan tujuan diri mereka sendiri.
SUMBER :
·
Luthans
Fred, (2006), Perilaku Organisasi,
Andi Yogyakarta.
·
Sutrisno
Edy, (2010), Budaya Organisasi,
Kencana Prenada Media Group Jakarta.
·
/2012/10/fungsi-budaya-organisasi.html