Pengertian
Alinea
Paragraf
atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan
singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya
sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Paragraf adalah suatu
bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama
lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama
masuk ke dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian
pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Dalam
1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat
pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup.
Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu
gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak
ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan.
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Paragraf atau alinea biasanya dibuat dibaris
baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya terlihat menjorok ke dalam. Dalam
upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
Tujuan
pembentukan alinea
1. Memudahkan pengertian dan
pemahaman terhadap satu tema.
2. Memisahkan dan menegaskan
perhentian secara wajar dan normal.
Unsur-unsur
alinea
Alinea memiliki beberapa
unsur,yaitu :
1. Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat)
Transisi adalah mata rantai
penghubung antar alinea. Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran
dua alinea yang berdekatan.Kata-kata tradisional merupakan petunjuk bagi
pembaca kearah mana ia sedang bergerak atau mengingatkan pembaca apakah suatu alinea
baru bergerak searah dengan ide pokok sebelumnya. Oleh karena itu, beberapa
orang sering mengatakan bahwa transisi berfungsi sebagai penunjang koherensi
dan kesatuan antar bab, antar subbab, dan antar alinea dalam suatu karangan.
Transisi tidak harus selalu ada
dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada
pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada transisi demi kejelasan
informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa mengekspresikan
ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir dalam
alinea tersebut. Transisi tidak hanya terdapat pada alinea, tetapi terdapat
juga dalam kalimat, antar alinea,antar subbab, antar bab. Bila transisi
terdapat antar subbab, transisi berfungsi menghubungkn ide pokok dalam subbab
tersebut. Bila transisi terdapat pada antarbab, transisi berfungsi sebagai
jembatan penghubung ide pokok dalam bab yang berdekatan tersebut. Ada dua cara
untuk mewujudkan hubungan di antara dua alinea. Pertama, secara implicit. Kedua,
secara eksplisit. Hubungan implicit tidak dinyatakan oleh penanda transisi
tertentu. Walaupun demikian, hubungan antaralinea masih dapat dirasakan. Hubungan
eksplisit dinyatakan oleh alat penanda transisi tertentu,seperti :
·
kata,termasuk
di dalamnya kelompok kata;
·
kalimat.
2. Topik/ tema/ gagasan utama/
gagasan inti/ pokok pikiran
Tema merupakan persoalan utama
yang diungkapkan oleh seorang pengarang dalam sebuah karya sastra, seperti
cerpen, novel, ataupun suatu karya tulis. Tema juga dapat dikatakan sebagai
suatu gagasan pokok atau ide dalam membuat suatu tulisan. Beberapa sumber
mengatakan, pengertian tema dalam karang-mengarang dapat dilihat dari dua
sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari proses penyusunan
karangan itu sendiri.
Dilihat dari sudut karangan
yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis
melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu
perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang
akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah
sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah
alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
Panjang tema tergantung dari
berapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama.
Perbandingan antara tema dengan karangan dapat disamakan dengan hubungan antara
sebuah kalimat dan gagasan utama kalimat yang terdiri dari subjek dan predikat.
Begitu juga kedudukan tema secara konkrit dapat dilihat dalama hubungan antara
kalimat topic dan alinea. Kalimat topic merupakan tema dari alinea itu,
sedangkan kalimat lain hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topic atau
tema alinea tersebut.
3. Kalimat utama atau pikiran
utama
Menjadi
dasar pengembangan sebuah paragraf. Gagasan atau pikiran utama itu dapat
dikembangkan ke dalam kalimat. Kalimat yang mengandung pikiran utama disebut
kalimat utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di awal paragraf, di akhir
paragraf maupun diawal dan diakhir paragraf.
4.
Kalimat
penjelas
Gagasan
yang fungsinya menjelaskan gagasan utama. Gasasan penjelas biasanya dinyatakan
ke dalam beberapa kalimat. Kalimat yang mengandung gagasan penjelas disebut
kalimat penjelas.
Unsur-unsur alinea juga dapat
digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Gagasan Utama
Gagasan yang menjadi dasar
pengembangan paragraf. Gagasan utama berada pada kalimat topik (kalimat utama).
Kalimat utama inilah yang menjadi tumpuan pengembangan paragraf. Suatu kalimat
dikatakan sebagai kalimat utama apabila pernyataan di dalamnya merupakan
rangkuman ataupun gagasan menyeluruh yang dapat mewakili pernyataan-pernyataan
lain dalam paragraf itu.
Ciri-ciri kalimat yang berisi
gagasan utama ditandai antara lain dengan kata kunci seperti sebagai kesimpulan
... ; yang penting ... ; jadi, ... ; dengan demikian, ... ; intinya ... ; pada
dasarnya ... ; dll.
2. Gagasan Penjelas
Gagasan
yang perannya menjelaskan gagasan utama. Ciri-ciri kalimat penjelas umumnya
berisikan:
·
Contoh-contoh
·
Peristiwa
ilustratif
·
Uraian-uraian
kecil
·
Kutipan-kutipan
·
Gambaran
yang bersifat parsial (menyeluruh)
Ciri-ciri
kalimat utama dan kalimat penjelas
Kalimat
Utama/Pokok
Biasanya
diletakkan pada awal paragraf, tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah
maupun akhir paragraf. Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau
gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yang nantinya
akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat
penjelas. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut
dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat pokok yang diletakkan di akhir
paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam
membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan
yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya
yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan
kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung
intrakalimat.
·
Contoh
paragraf deduktif
PBB menetapkan 12 Agustus
sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri
sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu
kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup,
pendidikan dan kenakalan remaja.
·
Contoh
paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa
depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam
menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan
mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang
pesimis, harapan masa depannya pun rendah.
Kalimat
Penjelas
Sebuah
paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat
penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri
kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh
dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan
kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan
bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata
penghubung intrakalimat.
Macam-macam
alinea
Menurut fungsinya :
· 1. Alinea
pembuka
a. membuka suatu karangan
b. menarik minat dan perhatian
pembaca
c. menyiapkan pikiranpembaca
· 2. Alinea
penghubung
Semua
alinea yang terdapat diantara alinea pembuka dengan alinea penutup.
· 3. Alinea
penutup
a. mengakhiri karangan/bagian
karangan
b. mengandung kesimpulan yang
bulat dan betul-betul mengakhiri uraian
c. menimbulkan banyak kesan
Menurut posisi kalimat topik
· 1. Alinea
Deduktif
Bila kalimat pokok ditempat
pada bagian awal alinea akan terbentuk alinea deduktif, yaitu alinea yang
menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang
terinci mengenai permasalahan atau gagasan alinea (urutan umum-khusus).
·
2. Alinea
Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan
pada akhir alinea akan terbentuk alinea induktif, yaitu alinea yang menyajikan
penjelasan terlebih dahulu, barulah dia
·
3. Alinea
Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan
pada bagian awal dan akhir alinea, terbentuklah alinea campuran
deduktif-induktif. Kalimat pada akhir alinea umumnya menegasakan kembali
gagasan utama yang terdapat pada awal alinea.
·
4. Alinea
Penuh Kalimat Topik
Semua kalimatnya penting.
Alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat deskriptif dan
naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh
paragraf penuh kalimat topik :
"
Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang
sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam
berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang
segar sepuas-puasku."
Berdasarkan isinya
·
1. Alinea
persuatif
Isi alinea ini mempromosikan
sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca.
Contoh:
Indonesia
terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada umumnya
berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian
yang terbesar ialah padi.
Namun tanpa kita sadari karena
tingginya ketergantungan terhadap padi sendiri membuat pertanian kita hanya
bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan karena tingginya jumlah konsumen
nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat hingga pada titik tertentu
Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan karena negara
agragris harus meng impor beras.
Hal ini tidak lepas dari
kebiasaan masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan
yang bisa menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain
pengganti nasi seperti jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan
dan tentunya lebih ekonomis dan dapat menumbuhkan sektor pertanian yang
lainnya.
·
2. Alinea
argumentatif
Isi alinea ini membahas satu
masalah dengan bukti-bukti alasan yang mendukung. Paragraf argumentasi
mempunyai dua pola pengembangan, yaitu sebagai berikut:
1. Sebab ke Akibat, yaitu jenis
pola pengembangan paragraf argumentasi yang berawal dari peristiwa yang
dianggap sebagai penyebab, lalu menuju kepada kesimpulan yang berupa efek atau
akibat yang ditimbulkan dari peristiwa tersebut.
2. Akibat ke Sebab, merupakan
kebalikan dari pola pengembangan paragraf argumentasi yang sebelumnya. Paragraf
ini dimulai dari menjelaskan suatu masalah yang dianggap sebagai akibat lalu
bergerak menuju hal-hal yang dianggap sebagai penyebab masalah tadi.
Contoh
Paragraf Argumentasi Sebab Akibat
“Pendidikan merupakan salah
satu faktor penentu maju mundurnya suatu bangsa. Adalah sebuah fakta yang tak
terbantahkan lagi bahwa pendidikan di indonesia adalah pendidikan yang sangat
mahal dan tak terjangkau bagi masyarakat tak mampu. Pada tahun 2010 saja
terdapat 1,08 juta siswa SD hingga SMA yang putus sekolah. Biaya pendidikan
yang mahal diperkirakan menjadi sebab tingginya angka putus sekolah di tahun
2010 tersebut.”
Contoh
Paragraf Argumentasi Akibat Sebab
“Kerusakan lingkungan merupakan
salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat manusia di era modern
sekarang ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi dengan berita-berita
tentang berbagai macam bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan
dan berbagai macam bencana alam lain yang telah memakan banyak sekali korban
baik harta maupun nyawa. Bencana-bencana alam "buatan" yang sering
terjadi saat ini, tak lain dan tak bukan adalah akibat dari pola hidup sebagian
besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.”
·
3. Alinea
naratif
Isi alinea ini menuturkan peristiwa atau keadaan kedalam bentuk cerita.
Contoh:
“Tepat ketika tanggal 10 Maret,
sekolahku libur selama sembilan hari dan akan berakhir pada tanggal 18 Maret.
Aku dan seluruh keluargaku tidak menyia-nyiakan waktu ini untuk mengadakan
liburan keluarga. Ketika itu aku memilih berlibur ke Pantai Parangtritis.
Pagi-pagi aku telah berbenah dan menyiapkan semua perbekalan yang nantinya
diperlukan. Sepanjang perjalanan, aku iringi dengan nyanyian lagu riang. Betapa
senangnya aku ketika sampai di pantai tersebut. Dengan hati suka ria, aku
sambut Pantai Parangtritis dengan senyumku. Pantai Parangtritis, pantai nan
elok yang menjadi favoritku. Tanpa menyia-nyiakan waktu, aku mengajak kakakku
untuk bermain air. Kuambil air dan aku ayunkan ke mukanya. Dengan canda tawa,
kami saling berbalasan. Puas rasanya, terasa hilang semua kepenatan karena
kesibukan tiap harinya. Di sana, aku dan seluruh keluargaku saling berfoto-foto
untuk mengabadikan momen yang indah ini. Tak terasa waktu berjam-jam telah
kuhabiskan disana. Hari pun mulai sore menandakan perpisahan dan kembali
pulang. Tak rela rasanya kebahagiaan ini akhirnya selesai. Dalam benakku, aku
kan kembali esok.”
·
4. Alinea
deskriptif
Isi
alinea ini melukiskan atau menggambarkan sesesuatu dengan bahasa.
Contoh:
“Masih melekat di mataku,
pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis. Gelombang ombak
bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin mengajak
bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada
tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di
sebelah kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai
dengan bukit berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara
pantai. Kurasakan dingin membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan
terasa asin air itu ketika bibirku terkena percikan. Sepanjang aku berjalan,
hampir pinggiran pantai dipenuhi oleh pengunjung wisatawan. Kulihat ada yang
berlari berkejar-kejaran di bibir pantai, bermain bola, bermain dengan air,
berfoto-foto dengan latar sekitar pantai. Tapi yang paling membuatku tertarik,
kulihat ada beberapa turis manca negara yang menikmati keindahan pantai ini
dengan naik delman. Seperti apa yang aku lihat, pantai ini memang sangat ramai
pengunjung. Tak pernah sunyi pantai Parang Tritis.”
·
5. Alinea
ekspositoris
Isi
alinea ini memaparkan sesuatu fakta atau kejadian tertentu.
Contoh:
“Parangtritis adalah nama desa
di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di desa ini terdapat
pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah selatan kota
Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di
Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan
Glagah. Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada
objek wisata lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung
pasir yang tinggi di sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk.
Objek wisata ini sudah dikelola oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik,
mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar yang menjajakan souvenir khas
Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang wedang konon air di
pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit diantaranya penyakit
kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari
pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke
pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam
kecil bermain anak-anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda
yang dapat disewa untuk menyusuri pantai dari timur ke barat. selain itu juga
parangtritis sebagai tempat untuk olahraga udara/aeromodeling.”
Pengembangan
Alinea
Metode-metode pengembangan
paragraf sesuai dengan dasar pembentuk alenia.
1. Klimaks dan Anti-Klimaks
Perkembangan gagasan dalam
sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu
gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling
rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke
gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi
dari klimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau
tema yang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun
melalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
2.
Sudut
Pandang
Yang dimaksud dengan sudut
pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut
pandang juga mencakup pengertian bagaimana pandangan dan anggapan penulis
terhadap subjek yang sedang digarapnya.
3.
Perbandingan
dan Pertentangan
Yang dimaksud dengan
perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarang menunjukkan
kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasan dengan bertolak
dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusun sedemikian rupa
sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
4.
Analogi
Bila perbandingan dan
pertentangan membuat perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan
perbandingan yang sistematis dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan
memperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tesebut sebagai ilustrasi.
5.
Proses
Proses merupakan suatu urutan
dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian. Untuk
menyusun proses, pertama penulis harus mengetahui perincian-perincian secara
menyeluruh. Kedua, ia harus membagi proses tersebut atas tahap-tahap
kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam waktu-waktu yang
berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya secara kronologis. Ketiga,
sesudah melakukan pembagian, harus dijelaskan tiap tahap-tahap secaradetail dan
tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh prose situ dengan jelas.
6.
Sebab
– Akibat
Pengembangan alenia dapat pula
dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini
sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian
pengembangannya. Tetapi data juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab
sebagai perincian.
7.
Umum
– Khusus
Cara umum-khusus dan
khusus-umum merupakan cara yang paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan
dalam sebuah alenia secara teratur. Pertama, gagasan utamanya ditempatkan pada
awal alenia, dan perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat
berikutnya. Kedua, dikemukakan perincian-perincianya, kemudian pada akhir
alenia generalisasinya. Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan lainnya
bersifat induktif.
8.
Klasifikasi
Yang dimaksud dengan
klafisikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokan gagasan-gagasan yang
dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, Klasifikasi
tertuju pada dua arah yang berlawanan yaitu:
·
Mempersatukan
satuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
·
Memisahkan
kesatuan tadi dari kelompok yang lain.
9.
Definisi
Yang dimaksud dengan definisi
dalam pembentukan sebuah alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan
keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau hal.
Referensi :
• http://tithagalz.wordpress.com/2010/10/24/paragrafalinea/
• http://fauzanmuhammad90.blogspot.com/2010/10/pembuatan-aliniaparagraf.html
• http://ilmu-fakta.blogspot.com/2012/03/paragraf.html
• http://gustiayumade.wordpress.com/2010/10/16/kalimat-pokok-dan-kalimat-penjelas/
• http://smktehnikcomunity.blogspot.com/2013/03/contoh-paragraf-narasideskripsi.html
• http://pradana-arya.blogspot.com/2012/10/alinea-atau-paragraf.html