BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar belakang
Saat ini
Indonesia masih banyak terjadi kerusakan tanah yang disebabkan oleh bencana
alam. Salah satunya adalah bencana banjir seperti yang terjadi di Indonesia.
Tanah longsor yang terjadi disebabkan oleh banjir dan hujan yang terus menerus.
Dengan mengetahui penyebab dan akibat banjir, masyarakat mungkin akan lebih
waspada dan mencari cara untuk menanggulangi banjir. Karena banjir menyebabkan
bencana baru.
Belakangan
ini cuaca sedang kurang bersahabat. Cuaca yang ekstrem pun sudah tidak aneh
lagi bagi masyarakat. Musim hujan dengan debet air yang sangat berlebih menyebabkan
banjir Jakarta yang menenggelamkan ratusan rumah dan bangunan perkantoran. Kerugian
yang ditafsir diperkirakan hingga angka triliun rupiah.
Banjir Jakarta
disebabkan banyaknya debet air yang dikirimkan dari daerah yang berada
didataran lebih tinggi dari jakarta,yaitu bogor dan sekitarnya. Penyebab banjir
Jakarta bukan hanya itu,namun juga karena manusia yang kurang memperhatikan
alam dan kurang menyeimbangkan daerah resapan air.
2.
Tujuan
·
Mendapatkan
informasi dan cara pencegahan banjir
·
Dapat
menanggulangi banjir dengan cara yang benar
·
Mendapatkan
nilai softskill mata kuliah “teori
organisasi 1”
BAB II
ISI
Pengertian Banjir
Banjir ialah keadaan air
yang menenggelami atau mengenangi sesuatu kawasan atau tempat yang luas. Banjir
menjadi momok yang menakutkan dimana dapat merugikan secara materi maupun
kesehatan. Banyak penyakit yang bermunculan ketika banjir datang yang
disebabkan oleh perubahan lingkungan seperti air yang tercemar karena bercampur
kotoran yang berlimbah dari sungai .
Banjir merupakan
fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh
aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan sebagainya hadirnya
air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut.
Dalam cakupan
pembicaraan yang luas, kita bisa melihat banjir sebagai suatu bagian dari
siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan Bumi yang bergerak ke
laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir
di permukaan bumi dominan ditentukan
oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Aliran Permukaan = Curah Hujan – (Resapan ke dalam tanah + Penguapan ke
udara)
Air hujan sampai di
permukaan Bumi dan mengalir di permukaan Bumi, bergerak menuju ke laut dengan
membentuk alur-alur sungai. Alur-alur sungai ini di mulai di daerah yang
tertinggi di suatu kawasan, bisa daerah pegunungan, gunung atau perbukitan, dan
berakhir di tepi pantai ketika aliran air masuk ke laut.
Aliran air sungai yang
tingginya melebihi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai
menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air
limpasan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang
biasanya tidak dilewati aliran air.
Untuk Negara tropis, berdasarkan sumber airnya, air yang berlebihan
tersebut dapat dikategorikan dalam empat kategori:
·
Banjir
yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitas penyaluran sistem
pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem drainase
buatan manusia.
·
Banjir
yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibat pasang laut
maupun meningginya gelombang laut akibat badai.
·
Banjir
yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatan manusia seperti bendungan,
bendung, tanggul, dan bangunan pengendalian banjir.
·
Banjir
akibat kegagalan bendungan alam atau penyumbatan aliran sungai akibat
runtuhnya/longsornya tebing sungai. Ketika sumbatan/bendungan tidak dapat
menahan tekanan air maka bendungan akan hancur, air sungai yang terbendung
mengalir deras sebagai banjir bandang.
Jenis-jenis banjir
Menurut ahli hidrologi banjir-bajir
di indonesia itu dibagi menjadi tiga jenis, antara lain:
·
Banjir
karena sungainya meluap
Banjir
jenis ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung aliran
air yang ada disungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas. Kalo sudah
seperti ini, airnya akan mencari tempat lain tempat itu ada dikanan kiri sungai
yang biasanya merupakan daerah dataran banjir. Luapan air ini bisa juga terjadi
akibat kiriman, bila curah hujan tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari
sungai itu rusak maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.
·
Banjir
lokal
Banjir
ini merupakan banjir yang terjadi akibat air yang berlebihan ditempat itu dan
meluap juga ditempat itu. Pada saat curah hujan tinggi dilokasi setempat dimana
kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena
padat, bisa juga karena kondisinya lembab, dan bisa juga karena daerah resapan
airnya tinggal sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat
tinggi sekali.
·
Banjir
akibat pasang surut air laut
Saat air laut
pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran air di bagian
muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut. Selain
melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang
datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah
banjir.
5 macam banjir yang terjadi di indonesia
Banjir seolah sudah menjadi ritual
tahunan di Indonesia. hampir setiap tempat rawan banjir mengalami bencana yang
sama setiap tahun atau musim penghujan. Bahkan di Ibu Kota pun Banjir masih
jadi berita tahunan di layar kaca. Di Indonesia, banjir adalah sebuah bencana
alam yang mudah terjadi. Hal ini karena letak Indonesia pada daerah tropis yang
memungkinkan curah hujan yang tinggi setiap tahunnya. Banjir di Indonesia
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
·
Banjir
Bandang
Banjir
bandang adalah banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya
sesaat yang yang umumnya dihasilkan dari curah hujan berintensitas tinggi
dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara
cepat. Banjir jenis ini biasa terjadi di daerah dengan sungai yang alirannya
terhambat oleh sampah.
·
Banjir
Hujan Ekstrim
Banjir
ini biasanya terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun.
Biasanya banjir ini ditandai dengan banyaknya awan yang menggumpal di angkasa
serta kilat atau petir yang keras dan disertai dengan badai tropis atau cuaca
dingin. Umumnya banjir ini akibat meluapnya air hujan yang sangat deras,
khususnya bila tanah bantaran sungai rapuh dan tak mampu menahan cukup banyak
air.
·
Banjir
Luapan Sungai / Banjir Kiriman
Jenis
banjir ini biasanya berlangsung dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada
tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran – sebab peristiwa
alam yang memicunya telah terjadi berminggu-minggu sebelumnya. Jenis banjir ini
terjadi setelah proses yang cukup lama. Datangnya banjir dapat mendadak. Banjir
luapan sungai ini kebanyakan bersifat musiman atau tahunan dan bisa berlangsung
selama berhari- hari atau berminggu-minggu tanpa berhenti. Banjir ini biasanya
terjadi pada daerah-daerah lembah.
·
Banjir
Pantai (ROB)
Banjir
yang disebabkan angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut.
Banjir ini terjadi karena air dari laut meresap ke daratan di dekat pantai dan
mengalir ke daerah pemukiman atau karena pasang surut air laut. Banjir ini
biasanya terjadi di daerah pemukiman yang dekat dengan pantai. Contoh daerah
yang biasanya terkena ROB adalah Semarang.
·
Banjir
Hulu
Banjir yang
terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan
jumlah air sedikit. Banjir ini biasanya terjadi di pemukiman dekat hulu sungai.
Terjadinya banjir ini biasanya karena tingginya debit air yang mengalir,
sehingga alirannya sangat deras dan bisa berdampak destruktif.
Penyebab banjir
Diantara beberapa penyebab banjir adalah:
·
Ilegal
Loging (Penebangan hutan liar)
·
Bertumpuknya
sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
·
Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan
hutan yang baru di tebangi.
·
Tidak
adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya
beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat
resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh
air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian
menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
Faktor alam penyebab terjadinya banjir :
Badai
juga dapat menyebabkan banjir melalui beberapa cara, di antaranya
melalui ombak besar yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Selain itu badai juga
adanya presipitasi yang dikaitkan dengan peristiwa badai. Mata badai mempunyai
tekanan yang sangat rendah, jadi ketinggian laut dapat naik beberapa meter pada
mata guntur. Banjir pesisir seperti ini sering terjadi di Bangladesh.
Gempa bumi dasar laut maupun letusan
pulau gunung berapi yang membentuk kawah (seperti Thera atau Krakatau) dapat
memicu terjadinya gelombang besar yang disebut tsunami yang menyebabkan banjir
pada daerah pesisir pantai.
Penyebab banjir Jakarta
·
Faktor
pertama, berubahnya ruang terbuka hijau di Jakarta menjadi kawasan pembangunan,
seperti permukiman, gedung, dan jalan. Resapan air hujan menjadi berkurang dan
akhirnya air mengalir ke jalanan.
·
Kedua,
sistem drainase yang buruk di Jakarta. Seharusnya saluran air berujung ke
sungai atau laut, melainkan ke daerah resapan atau ke dalam tanah. Pemerintah
harus melakukan revitalisasi terhadap sistem drainase di seluruh Jakarta dan
jalan-jalan protokol seperti Sarinah, Thamrin, Sudirman, dan lainnya.
Pemerintah juga perlu membuat sistem drainase eco-drainase yang mengalirkan air
ke sumber resapan.
·
Ketiga,
tidak optimalnya fungsi waduk maupun situ. Dalam catatannya, pada tahun
1990-an, Jakarta memiliki 70 waduk dan 50 situ. Namun, kini hanya tersisa 42
waduk dan 16 situ. Sebanyak 50 persen di antaranya pun tidak berjalan optimal.
Waduk-waduk di Jakarta dipenuhi tumbuhan enceng gondok, limbah, dan sampah.
Pendangkalan pun terjadi akibat sedimentasi lumpur. Waduk yang akhirnya
mengering kemudian dijadikan daerah hunian.
·
Keempat,
belum dilakukannya normalisasi di semua sungai. Menurut pengamat dari
Universitas Trisakti ini, pemerintah harus melakukan normalisasi kali sekaligus
merelokasi permukiman di bantaran sungai ke tempat yang layak huni.
Penyakit yang ditimbulkan akibat banjir
·
Demam
Berdarah
Demam
berdarah adalah penyakit demam disertai perdarahan di bawah kulit, selaput
hidung dan lambung di sebabkan oleh virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti. Dalam beberapa hari saja si penderita akan dapat menjadi parah dan
dapat menyebabkan kematian.
·
Diare
Diare
adalah keluarnya BAB yang sering dan mengandung banyak air, encer dalam satu
hari disertai rasa mulas, biasanya terjadi karena hasil rangsangan atau radang
pelapis usus yang mengakibatkan buangan dalam usus besar tidak mempunyai waktu
untuk diserap airnya. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi Virus
tetapi juga seringkali akibat dari racun Bakteria.
·
Leptospirosis
Leptosprosis
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira berbentuk
spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat hidup didalam air tawar
selama lebih kurang satu bulan. Tetapi dalam air laut, selokan dan airkemih
yang tidak diencerkan akan cepat mati.
·
ISPA
(Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
ISPA adalah
penyakit infeksi akut pada saluran pernapasan atas maupun bawah yang disebabkan
oleh masuknya kuman mkroorganisme (bakteri dan virus) kedalam organ saluran
pernafasan yang berlangsung selama 14 hari. Gejala yang menunjukkan bahwa
seseorang tersebut mulai terserang ISPA adalah badan pegal - pegal myalgia,
beringus rhinorrhea, batuk, sakit kepala, sakit pada tenggorokan.
Pencegahan banjir
Banjir dapat di cegah dengan berbagai
cara seperti :
·
Memindahkan
warga dari daerah rawan banjir
Cara
ini cukup mahal dan belum tentu warga bersedia pindah, walau setiap tahun
rumahnya terendam banjir.
·
Memindahkan
banjir keluar dari warga
Cara
ini sangat mahal, tetapi sedang populer dilakukan para insinyur banjir, yaitu
normalisasi sungai, mengeruk endapan lumpur, menyodet-nyodet sungai. Faktanya
banjir masih terus akrab melanda permukiman warga.
·
Hidup
akrab bersama banjir
Cara
ini paling murah dan kehidupan sehari-hari warga menjadi aman walau banjir
datang, yaitu dengan membangun rumah-rumah panggung setinggi di atas muka air
banjir.
·
Membuat
kanal air
Kanal
air adalah sungai buatan untuk mengalirkan air sehingga air sampai ke laut.
·
Membuat
bendungan
Bendungan
dapat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan
dapat difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau untuk pembangkit
tenaga listrik.
·
Membuat
tanggul
Tanggul
adalah bangunan yang berbentuk tembok yang memagari pinggiran sungai. Bangunan
ini dibuat untuk mencegah air meluap ke daerah – daerah yang berada di sekitar
sungai .
·
Menjaga
Kelestarian Alam
Salah
satupenyebab banjir adalah kelestarian alam yang sudah rusak. Pohon – pohon
ditebangi dimana – mana. Adanya kebakaran hutan atau sengaja dibakar untuk
kepentingan manusia juga bukit – bukit yang dibuat vila – vila mewah oleh
manusia. Semuanya itu merusak kestabilan lingkungan. Terutama berkurangnya jumlah
pohon yang ada di Indonesia.Padahal, pohon adalah sahabat air. Dengan
menggundulinya, maka yang terjadi adalah tidak adanya penerapan air yang
efektif. Hal ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya banjir di mana – mana. Cukup
ironis memang di negara yang menjadi paru – paru dunia ini terjadi banjir di
mana – mana. Oleh karena itu, kita bisa mencegah banjir dengan menambah pohon –
pohon di sekitar kita. Tanam sebanyak mungkin pohon agar daya serap air oleh
pohon bisa mencegah banjir.
·
Menjaga
Kebersihan
Lingkungan
yang kotor dengan menumpuknya samapah di mana – mana menyebabkan aliran air
atau bahkan sungai tidak dapat mengalir dengan derasnya. Hal ini menyebabkan
pendangkalan air sungai. Dengan dangkalnya sungai tersebut, sungai yang ada
tidak dapat menampung air dengan banyak. Air yang ada tidak bisa mengalir
dengan lancar sampai ke laut sehingga terjadilah banjir. Cara efektif untuk
mencegahnya adalah dengan tidak membuang samapah sembarangan. Daur ulang sampah
yang bisa didaur ulang dan memanfaatkan sampah – sampah organik menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat, seperti dibuat pupuk atau bahan bakar organik.
·
Buat
Lubang Biopori
Lubang
biopori ini dapat mencegah banjir karena di lubang ini kita bisa menaruh sampah
– sampah organik yang akan membusuk dan berubah menjadi kompos yang berguna
bagi tanah dan dapat dimanfaatkan untuk menampung air. Cara membuatnya cukup
mudh, Anda cukup membuat lubang di tanah dengan menggunakan bor tanah.
Diameternya cukup 10 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, Anda
semakin aman dari bahaya banjir.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Banjir yang pada
hakekatnya proses alamiah dapat menjadi bencana bagi manusia bila proses itu
mengenai manusia dan menyebabkan kerugian jiwa maupun materi. Dalam konteks
sistem alam, banjir terjadi pada tempatnya. Banjir akan mengenai manusia jika
mereka mendiami daerah yang secara alamiah merupakan dataran rendah yang
seharusnya menjadi daerah resapan air. Jadi, bukan banjir yang datang, justru
manusia yang mendatangi banjir.
Apabila hal tersebut
dapat kita terima, maka bencana banjir yang dialami manusia sebenarnya adalah
buah dari kegagalan manusia dalam membaca karakter alam. Menghadapi masalah
banjir, setidaknya kita memiliki tiga pilihan, yaitu: jangan mendiami daerah
aliran banjir, beradaptasi dengan membuat rumah panggung berkaki tinggi, atau
membuat pengendali banjir berupa tanggul, kanal, atau mengalihkan aliran air.Alangkah
lebih baiknya kita sebagai masyarakat sama-sama saling mengingatkan dan menjaga
akan kebersihan lingkungan. Dimulai dari hal yang kecil yaitu membuang sampah.
Sumber :
·
http://ertizaaulialghani.blogspot.com/2011/10/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html