Pengertian ilmu sosial
Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang , mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia, termasuk metode kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa lalu.
Mahasiswa dan tanggung jawab sosial
Mahasiswa merupakan panggilan umum untuk setiap siswa yg belajar pada perguruan tinggi. Perguruan tinggi adalah sebuah institusi yang tidak hanya untuk kuliah ,mencatat,dan mengerjakan tugas . tapi perguruan tinggi harus dipahami sebagai tempat untuk pembentukkan mahasiswa dalam bermasyarakat dan penggambaran intelektual agar memiliki idealisme dan perjuangan sekaligus tuntutan perubahan pada setiap zamannya..
Penggagasan terhadap terminology perguruan tinggi tidak akan bisa dilepaskan dari suplemen utama, yaiutu mahasiswa. Stigma yang muncul dalam diskursus perguruan tinggi selama ini cenderung berpusat pada kehidupan mahasiswa. Hal ini sebagai konsekuensi lagis agresitivitas mereka dalam merespon gejala sosial ketimbang kelompok lain dari sebuah system akademika.
Biasanya ,mahasiswa yang berlatar belakang organisasi akan lebih mudah dalam beradaptasi di masyarakat. Karena, dalam organisasi kita akan di tuntut untuk menjaga keakraban dan kebersamaan sesame anggota. Dengan begitu, mahasiwa akan terbiasa untuk bersosialisasi. Biasanya dalam perguruan tinggi terdapat banyak organisasi,dan tidak semua organisasi itu mengajarkan kebenaran.
Tinggal dari mahasiswanya lah yang harus bisa membedakan mana organisasi yang baik,maupun tidak.
Akan tetapi fenomena yanhg berkembang menunjukkan bahawa derap modernisasi di Indonesia dengan pembangunan sebagai ideologinya telah memenjarakan mahasiswa dalam sekat institusional,transpolitisasi,dan depolitisasi dalma kampus. Keberhasilan upaya dengan dukungan penerapan konsep NKK/BKK itu, pada sisi lain mahasiswa di kungkung dunia isolasi hingga tercerabut dari realitas sosial yang melingkupinya. Akibatanya ,mahasiswa mengalami kegamangan atas dirinya maupun peran-peran kemasyarakatanyang ssemestinya diambil. Mahsiswapun tidak lagi memiliki kesadaran kritis dan bahkan sebaliknya bersikap apolitis.
Melihat realitas seperti itu maka perlu ditumbuhkan kesadaran kritis mahasiswa dalam merespon gejala sosial yang dihadapinya,karena di samping belum tersentuh kepentingan praktis, mahasiswa lebih kreatif tercerahkan dan potensi sebagai kelompok dinamis yang diharapkan mampu mempengaruhi atau menjadi penyuluh pada basis masyarakat baik dalam lingkup kecil maupun secara luas. Dengan tataran seperti itu ,semestinya mahasiswa dapat mengambil peran kemasyarakatan yang lebih bermakna bagi kehidupan kampus dan masyarakat.
Peran mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat
Mahasiswa memiliki posisi dan peran yang dalam proses perubahan sosial dan kebudayaan .mahasiswa merupakan perantara penyampaian nilai-nilai dari generasi terdahulu ke generasi berikutnya. Dan merintis perubahan dalam rangka dinamisasi kehidupan dalam peradaban yangsaat ini sedang berjalan.
Jika kita meyakini kalau masa kini adalah prose masa lalu yang mendapat pengaruh dari cita-cita masa depan,maka kedudukan dan peranan mahasiswa sebagai transformator nilai dan innovator dari perkembangan yang berorientasi ke masa depan lebih jelas, bahwa mhasiswa harus menjadi semangat yang hidup dalam nilai-nilai ideal,dan membangun subkultur serta berani memperjuangkan.
Sabagai bagian dari intelektual community mahasiswa menduduki posisi yang strategis dalam keterlibatannya melakukan rekayasa sosial menuju independensi masyarakat, dalam aspek ekonomi, politik,sosial, dan budaay. Dalam posisinya sebagai komunitas terdidik, mahasiswa sebagai salah satu kunci penetu dalam transformasi menuju keadilan dan kemakmuran bangsa. Di samping dua kelompok strategis lainnya yaitu kaum agamawan dan masyarakat sipil yang memiliki kesadarn kritis atas situasi yang sedang berlangsung saat ini.
Posisi mahasiswa secara sederhana bisa kita gambarkan sebagai sosok yang berada di tengah-tengah level. Di masyarakat menjadi bagaian masyarakat, di kalangan intelektual mahasiswa juga dianggap berada diantara mereka. Dengan kata lain keberadaan mereka di tengah-tengah level apapun memiliki nilai strategis. Nilai strategis lain mahasiswa menurut Arbi Sanit adalah mahasiswa sebagai komunitas strategis dalam proses perubahan.
Mahasiswa positivistic ,kita akan melihat dua jenis mahasiswa,yaitu :
1) Mahasiswa yang orientasinya “teori”,yaitu pandai secara akademik,tetapi gagap di masyarakat.
2) Mahasiswa yang prestasi akademiknya pas-pasan,waktu studinya mungkin lama,tapi begitu aktif bergiat di organisasi-organisasi sosial maupun kemahasiswaan untuk menghadapi realitas kemasyarakatan