Tentang Papua


LATAR BELAKANG

Saya bukan orang asli Papua,saya juga tidak tinggal di Papua. Tapi saya adalah anak dari seorang Tentara Nasional Indonesia Angkkatan Darat  (TNI-AD) yang sedang bertugas di Papua. Dan karena tugaslah saat ini kedua orang tua dan adik saya tinggal di Papua.
Saat liburan saya berkunjung untuk pertama kalinya ke Papua. Ternyata papua tidak seperti yang dibayangkan,papua itu tempat yang indah. Sangat tepat untuk berlibur dari kepenatan kota. Saya menulis karena saya sangat mengagumi Papua. keindahan alamnya,keramahan penduduknya, dan suasananya yang membuat kenyamanan. Masih banyak hal yang bisa diungkap dari Papua.
Penduduk asli Papua memang masih sangat tertinggal dalam hal pendidikan. Bukan karena mereka yang tidak ingin pintar, tapi karena keadaan yang sangat menyulitkan mereka untuk menuntut ilmu. Daerah yang terpencil serta transportasi yang tidak memadai menghambat proses mereka dalam menuntut ilmu. Mereka juga sangat membutuhkan tenaga ahli yaitu guru, namun untuk daerah yang terpencil sulit dijangkau oleh para tenaga ahli. Sehingga terkadang mereka hanya bertemu guru seminggu sekali bahkan sebulan sekali. Sungguh memprihatinkan mendengarnya,namun memang itulah yang terjadi.
Untuk sampai ke Papua butuh waktu 6 jam perjalanan dari bandara internasional soekarno-hatta hingga tiba di bandara udara sentani. Waktu 6 jam tersebut sudah termasuk waktu transit 30 menit di makasar.Saya menulis karena masih banyak masyarakat indonesia yang memandang sebelah mata tentang  Papua. Memang awalnya sayapun begitu,tapi tidak untuk sekarang. Seperti kata pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Kita baru akan tertarik pada suatu hal jika kita sudah mengetahui tentang hal tersebut. Maka,disini saya ingin memperkenalkan Papua supaya Papua akan lebih dicintai banyak orang.



PEMBAHASAN
 Provinsi Papua dengan luas 31.7062 km2, terletak diantara 130° - 141° Bujur Timur dan 2°25' Lintang Utara - 9° Lintang Selatan.
Provinsi Papua berbatasan dengan :
Sebelah Utara                      : Samudera Fasifik/Pacific Ocean
Sebelah Selatan                   : Laut Arafura/Arafura Sea
Sebelah Barat                      : Provinsi Papua Barat
Sebelah Timur                      : Papua New Guinea

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian tengah Pulau Papua atau bagian paling timur Irian Jaya. Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini.
Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Papua bagian barat, sehingga sering disebut sebagai Papua Barat terutama oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM),yaitu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari Indonesia dan membentuk negara sendiri. Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda, setelah berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002.
Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia,yaitu bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Papua terletak tepat di sebelah selatan garis khatulistiwa, namun kerana daerahnya yang bergunung-gunung maka iklim di Papua sangat bervariasi melebihi daerah Indonesia lainnya. Letak tempat tinggal keluarga saya adalah diatas sebuah gunung, cuaca pada siang hari sangatlah terik dan panasnya melebihi di ibukota. Namun pada malam hari cuacanya sangat berbalik menjadi sangat sejuk dan dingin. Jika hujan turun,kabut yang tebal akan menyelimuti daerah setempat. Sehingga sangat membahayakan jika sedang ada diperjalanan.

Pada daerah Papua yang bervariasi topografinya terdapat ratusan kelompok etnik dengan budaya dan adat istiadat yang saling berbeda. Dengan berdasar pada perbedaan topografi dan adat istiadatnya maka penduduk Papua dapat di bedakan menjadi 4 kelompok besar iaitu:
1.    Penduduk daerah pantai dan kepulauan dengan ciri-ciri umum, rumah diatas tiang (rumah panggung), mata pencaharian menokok sagu dan menangkap ikan. Berkomunikasi dengan kota dan masyarakat luar sudah tidak asing bagi mereka.
2.    Penduduk daerah pedalaman yang mendiami dataran rendah yang hidup pada daerah sungai, rawa, danau dan lembah serta kaki gunung. Pada umumnya bermata pencaharian menangkap ikan, berburu dan mengumpulkan hasil hutan.Adat Istiadat mereka ketat dan selalu mencurigai pendatang baru.
3.    Penduduk pegunungan yang mendiami lembah .Penduduk daerah dataran tinggi dengan mata pencaharian bercocok tanam, memelihara babi, berburu dan memetik hasil dari hutan,pemukimannya berkelompok, dengan penampilan yang ramah bila dibandingkan dengan penduduk tipe kedua. Pada umumnya masyarakat Papua hidup dalam sistem kekerabatan yang menganut garis ayah atau patrilinea. Adat istiadat dijalankan secara ketat dengan "Pesta Babi". Ketat dalam memegang dan menepati janji. Pembalasan dendam merupakan suatu tindakan heroisme dalam mencari keseimbangan sosial melalui "Perang Suku" yang dapat diibaratkan sebagai pertandingan atau kompetisi. Sifat curiga tehadap orang asing ada tetapi tidak seketat penduduk tipe 2 (kedua).
4.    Penduduk pegunungan yang mendiami lereng-lereng gunung;
Adat istiadat mereka sangat ketat, sebagian masih "KANIBAL", dan bunuh diri merupakan tindakan terpuji bila melanggar adat karena akan menghindarkan bencana dari seluruh kelompok masyarakatnya. Perang suku merupakan aktivitas untuk pencari keseimbangan sosial, dan curiga pada orang asing cukup tinggi juga.
Adat istiadat yang ada di Papua memang masih sangat dipentingkan dan masih dijalankan dengan baik disana. Namun tidak perlu takut bagi pendatang,asalkan kita selalu bersikap wajar dan menghargai cara mereka. Sifat penduduk Papua memang masih banyak yang tidak bisa menahan emosinya, terkadang kita harus lebih mengalah dan menghargai mereka. Karena itulah mereka,setiap daerah memiliki ragam sifat yang harus di toleransi.

Begitu banyak konflik Papua yang disiarkan di media cetak maupun elektronik. Memang konflik itu nyata dan benar adanya. Tapi disetiap daerah pasti punya konflik,dan hal itu tidak sering terjadi. Terkadang media menampilkannya secara berlebihan. Tidak semua daerah Papua rawan dengan adanya kekerasan. Terbukti saat saya berlibur kondisi Papua yang terlihat aman,tentram,dan damai. Masyarakat Papua juga sangat ramah dan terbuka terhadap pendatang seperti saya.

Di Papua ini terdapat ratusan bahasa daerah yang berkembang pada kelompok etnik yang ada. Aneka bahasa ini telah menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi antara satu kelompok etnik dengan kelompok etnik lainnya. Oleh sebab itu, Bahasa Indonesia digunakan secara rasmi oleh masyarakat-masyarakat di Papua bahkan hingga ke pedalaman.
Saat saya disana,saya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia dengan penduduk yang tinggal di daerah kota. Mereka hanya berbeda di nada bicaranya, mereka memiliki ciri khas saat berbicara. Sama halnya dengan daerah lain yang memiliki nada bicara yang berbeda. Tapi saya tidak mengetahui bagaimana untuk berkomunikasi dengan penduduk yang masih tinggal di daerah terpencil.

Keagamaan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat di Papua dan dalam hal ketuhanan, Papua dapat dijadikan contoh bagi daerah lain. Majoriti penduduk Papua beragama Kristian, namun demikian seiring dengan perkembangan kemudahan pengangkutan dari dan ke Papua maka jumlah orang yang beragama lain termasuk Islam juga semakin berkembang. Seperti saat ini, adik saya bersekolah di sekolah islam. Namun apapun itu agamanya, yang menjadi daya tariknya adalah bagaimana mereka sangat menaati agama. Sehingga mereka selalu memperhatikan adat atau norma yang berlaku dalam bertindak. Tidak ada yang harus di permasalahkan tentang kepercayaan, karena dasar setiap agama adalah mengajarkan kebaikan.

Salah satu wisata alam yang ada di papua dan sudah pernah saya kunjungi adalah Danau Sentanu. Saat ini Danau Sentani sudah dikembangkan perikanan air tawar, sehingga wisatawan bisa menikmati hidangan kuliner sambil menyaksikan keindahan Danau Sentani. Danau sentani berbeda dengan danau-danau yang pernah saya lihat sebelumnya. Danau ini memiliki pemandangan yang sangat indah dan menawan bagi para wisatawan. Adanya perbedaan warna permukaan air menjadikan danau terlihat lebih cantik. Ada juga pulau pulau kecil yang menghiasi ditengah danau. Sangat sayang untuk dilewatkan.

Memang Papua sangat menawarkan kenyamanan jika kita berkunjung ataupun tinggal disana. Namun memang biaya hidup dipapua dengan di ibukota sangat berbeda. Biaya hidup dipapua memang jauh lebih mahal, karena biaya pengirimannya pun jauh lebih mahal dan membutuhkan waktu. Fasilitas seperti mall juga masih kurang, memang tersedia namun jauh berbeda kelengkapannya. Dan juga membutuhkan waktu, karena fasilitas seperti itu masih jarang dan hanya ada di kota. Misalnya kota Jayapura yang saat ini sudah sangat ramai dengan berbagai macam ruko yang ada dan pastinya sudah pernah saya kunjungi.
Di Papua terdapat jenis buah yang menjadi primadona pada wisatawan yaitu buah merah.Buah merah adalah sejenis buah tradisional dari Papua. Oleh masyarakat Wamena, Papua, buah ini disebut kuansu. Nama ilmiahnya Pandanus Conoideus Lam. Tinggi tanaman dapat mencapai 16 meter dengan tinggi batang bebas cabang sendiri setinggi 5-8 m yang diperkokoh akar-akar tunjang pada batang sebelah bawah.Buah Merah sendiri panjang buahnya mencapai 55 cm, diameter 10-15 cm, dan bobot 2-3 kg. Warnanya saat matang berwarna merah marun terang, walau sebenarnya ada jenis tanaman ini yang berbuah berwarna coklat dan coklat kekuningan.Bagi masyarakat di Wamena, Buah Merah disajikan untuk makanan pada pesta adat bakar batu. Namun, banyak pula yang memanfaatkannya sebagai obat. Secara tradisional, Buah Merah dari zaman dahulu secara turun temurun sudah dikonsumsi karena berkhasiat banyak dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti mencegah penyakit mata, cacingan, kulit, dan meningkatkan stamina.
Untuk wisatawaan yang ingin membelinya untuk oleh-oleh tidak perlu repot membawa buah yang cukup besar tersebut. Karena saat ini sudah banyak yang menjual sari buah merah. Sari buah merah tersebut sudah dikamas rapih dan siap untuk dijadikan buah tangan. Buah yang sangat bermanfaat ini memiliki banyak peminat. Namun jangan kaget jika mengkonsumsi buah tersebut mulut anda akan berwarna merah,tapi hanya bersifat sementara.

KESIMPULAN

Letak Papua memang jauh dari ibukota. Namun Papua memiliki kekayaan alam yang melimpah. Banyak keindahan yang terlihat,dan masih banyak pula yang tersimpan. Papua memiliki keanekaragaman budaya yang masih kental kerana penduduk asli masih memegang teguh adat istiadat yang diturunkan dari leluhur mereka. Budaya yang kental menyebabkan adanya peraturan yang harus selalu ditaati bagi penduduk asli maupun pendatang. Namun tidak perlu takut,kita hanya cukup bersikap sewajarnya dan menghargai cara mereka,dengan begitu mereka pun akan sangat terbuka. Karena sangat banyak bahasa daerah yang dimiliki, maka ditetapkanlah bahasa Indonesia tetap yang utama agar mempermudah berkomunikasi antar penduduk asli.  Sangat banyak tempat wisata yang dapat dikunjungi di Papua,setiap tempat wisata memiliki keindahan yang berbeda-beda. Papua juga memiliki buah yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh,misalnya buah merah yang saat ini sudah sangat mudah ditemui dalam bentuk kemasan siap konsumsi. Jangan lah menilai daerah hanya berdasarkan konflik yang ada,tapi ketahui lah bahwa dibalik konflik yang bnyak ditampilkan media sangat banyak keindahan yang sangat sayang untuk dilewatkan. Berlibur ke papua adalah pilihan yang sangat tepat.

DAFTAR PUSTAKA
·         kkgyparadise.blogspot.com/.../semua-tentang-papua-indonesia.html
·         id.wikipedia.org
·         google.com

0 Responses

    logo gunadarma